Kecerdasan buatan akan menggantikan penjaga perbatasan di bandara UEA

Uni Emirat Arab berencana untuk menghapuskan pejabat imigrasi bandara demi intelijen buatan.

Kementerian Dalam Negeri UEA berencana untuk mengganti semua orang di layanan imigrasi bandara dengan sistem intelijen buatan pada tahun 2020.

Mayor Jenderal Ahmed al-Raisi mengkonfirmasi rencana yang relevan untuk Bandara Internasional Abu Dhabi, yang akan dibuka tahun depan.

"Kami mulai dengan memindai iris dan pengenalan wajah, dan pada akhirnya, kami tidak membutuhkan petugas imigrasi sama sekali," katanya.

Rencana penarikan karyawan mengikuti peluncuran apa yang disebut smart tunnel di Bandara Dubai di Gitex Technology Week pada bulan Oktober. Sistem ini menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menentukan identitas penumpang tanpa campur tangan manusia. Di Bandara Internasional Dubai, sudah ada pintu keluar cerdas yang hanya memerlukan pemindaian paspor penumpang atau ID Emirates.

Al-Raisi mengatakan tantangan utama dalam memperkenalkan teknologi baru adalah memastikan bahwa karyawan dilatih dengan baik dalam penggunaannya. Dia mengklaim bahwa kementerian-kementerian ini, dikombinasikan dengan teknologi kecerdasan buatan, akan memungkinkan penggunaan informasi tentang warga negara, penduduk dan pengunjung untuk memastikan keamanan negara.

Tonton videonya: Kecerdasan Buatan Semakin Nyata Menggantikan Peran Manusia (Mungkin 2024).