UEA dan negara-negara Arab lainnya bersama-sama mengirim satelit ke luar angkasa

Uni Emirat Arab meluncurkan program kerja sama ruang angkasa regional, proyek pertama di antaranya adalah peluncuran satelit.

Pada 19 Maret 2019, pada pembukaan Kongres Ruang Angkasa Global di Abu Dhabi, Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA dan penguasa Dubai, mengumumkan pembentukan Kelompok Kerjasama Antariksa Arab. Selain UEA, itu juga mencakup Arab Saudi, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair, Maroko, Yordania, Lebanon, Sudan, dan Kuwait.

Perwakilan dari sebelas negara menandatangani perjanjian kerjasama dalam pengembangan program luar angkasa, yang bertujuan berbagi pengetahuan dan bekerja pada proyek-proyek bersama. Tugas utama kelompok ini adalah pengembangan industri luar angkasa di dunia Arab.

Proyek pertama kelompok ini akan menjadi satelit yang dibangun oleh para ilmuwan Arab di UEA. Satelit itu akan disebut "813", yang membayar upeti kepada tanggal penting dalam sejarah dunia Arab.

"Kami menamai satelit baru" 813 "sehubungan dengan tanggal yang menandai awal kemakmuran Rumah Kebijaksanaan di Baghdad di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun," tulis Sheikh Mohammed di Twitter.

Satelit ini akan dibangun oleh para insinyur dan ilmuwan dari 11 negara dalam grup. Menurut Dr. Mohammed Al-Ahbabi, Direktur Jenderal Badan Antariksa UEA, ia akan fokus pada penyelesaian masalah iklim dan lingkungan di dunia Arab dan bagian lain dunia.

Tonton videonya: Mengejutkan Diam Diam Indonesia Menjalin Kerjasama Militer Dengan 4 Negara Kuat (Mungkin 2024).