2019 di UEA akan ditandai oleh toleransi

Dengan keputusan para pemimpin nasional, 2019 dinyatakan sebagai Tahun Toleransi di UEA.

Dubai, UEA. 2019 secara resmi dinyatakan sebagai Tahun Toleransi di Uni Emirat Arab. Keputusan ini dibuat oleh pemerintah, berdasarkan visi pendiri dan presiden pertama UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tentang keterbukaan negara terhadap perwakilan semua agama dan kebangsaan.

Sejumlah acara akan diadakan selama tahun yang akan bertujuan untuk meningkatkan peran UEA dalam memperkuat stabilitas dan meningkatkan tingkat kesejahteraan di kawasan tersebut. Berita itu keluar beberapa hari setelah pengumuman kunjungan ke UEA oleh Paus Francis, dijadwalkan Februari 2019.

"Nilai-nilai toleransi dan menanamkan mereka adalah dasar dari ajaran Sheikh Zayed. Ini adalah salah satu nilai paling penting yang dapat kita tanamkan pada orang-orang dan komunitas global untuk memastikan keamanan, pembangunan berkelanjutan dan kebahagiaan orang-orang di seluruh dunia," kata Yang Mulia Sheikh Khalifa Ben Zayed Al Nahyan, Presiden UEA.

Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri UEA dan penguasa Dubai, juga mencatat bahwa toleransi mendasari perkembangan masyarakat modern dan merupakan salah satu alat untuk memperluas kemampuan peradaban dan memastikan kemakmuran bangsa.

Ingatlah bahwa setahun sebelumnya, Perdana Menteri UEA dan penguasa Dubai, mengesahkan UU No. 9 tahun 2017 tentang Pembentukan Lembaga Toleransi Internasional, di mana, antara lain, "Penghargaan untuk Toleransi" didirikan oleh Mohammed Ibn Rashid Al Maktoum, yang diatur oleh undang-undang, yang statusnya ditetapkan oleh lembaga.

Tonton videonya: Turki: "Momok" Baru AS dan Sekutu di Timur Tengah (Mungkin 2024).